Sabtu, 21 November 2015

LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL



A.    Pengertian Lalu Lintas Pembayaran Internasional
Lalu Lintas Pembayaran adalah gerak bolak-balik kepemilikan/ penguasaan barang atau uang sebagai alat tukar dari sipembayar kepada penerima.
Pembayaran Internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh Negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya.Pembayaran dalam berdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank. Bagi pebisnis , terutama export import, pengetahuan mengenai cara pembayaran adalah sangat penting.
Jadi, lalu lintas pembayaran Internasional adalah gerak bolak-balik kepemilikan/ penguasaan barang atau uang sebagai alat tukar dari sipembayar kepada penerima atas transaksi yang dilakukan oleh Negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya.
B.     Peran Bank dalam  Lalu Lintas Pembayaran Internasional
Bagi importir bank devisa merupakan lembaga dengan siapa mereka dapat menjual belikan surat-surat wesel keluaran luar negeri dan menggunakannya sebagai perantara dalam mengadakan penagihan-pengihan kepada debitur di luar negeri. Misalnya saja seorang eksportir indonesia menutup perjanjian jual beli dengan seorang importir Inggris. Dalam perjanjian jual beli ini, pada dasarnya satuan mata uang yang digunakan dapat berupa poundsterling (inggris), Rupiah (Indonesia) atau dapat pula menggunakan satuan mata uang negara ketiga, hal tersebut terserah kepada mereka bersangkutan.Akan tetapi perlu kiranya diketengahkan disini, bahwa pada umumnya para eksportir, juga kebanyakan pemerintah negara ekspor hampir senantiasa menghendaki untuk menggunakan hard cuurency atau mata uang kuat dalam mengadakan perjanjian jual-beli dengan para pembeli di luar negeri dan bukan soft curreny atau mata uang lemah.
Jadi kalau eksportir menarik wesel dengan menggunakan satuan mata uang dolar, maka pembayarannya akan dilakukan dengan menggunakan dolar juga. Sedangkan dalam surat wesel jumlah yang harus dibayar oleh importir dinyatkan dalam Poundsterling, maka pembayarannya akan berupa poundsterling. Oleh karena bank-bank devisa menjual belikan surat-surat wesel luar negeri maka bank-bank devisa tersebut pada umunya mempunyai rekening pada bank-bank di berbagai negara. Misalnya seorang eksportir Amerika menjual surat wesel yang ditariknya atas seorang importir inggris yang jumlahnya dinyatakan dalam poundsterling kepada sebuah bank Amerika maka dengan demikian surat wesel ini, bank dapat menjualnya kepada importir amerika yang membutuhkan meta uang poundsterling untuk membayar transaksi impornya, atau mendiskontokan surat wesel tersebut kepada bank devisa Di Inggris maka saldo bank devisa Amerika tersebut di inggris akan bertambah.
C.    Pusat Finansial Internasional
Mekanisme pembayaran internasional ditentukan oleh pola hubungan bank-bank yang ikut aktif beroperasi dalam bidng jual beli alat-alat pembayaran internasional.Kita dapat membedakan tiga macam pola hubunan antar bank dalam melaksanakan penyelesaiaan utang piutang di antara mereka.
Ketiga pola tersebut adalah:
1.      Penyelesaian utang piutang dengan pola desentralisasi. sistem semacam ini biasa disebut decentralized sytem of internasional payment.
2.      Penyelesaian utang piutang secara terpusat (centralized system of internasional payment.
3.      Campuran dari kedua bentuk tersebut.
Apabila sistem perbankan negara yang satu dengan sistem perbankan negara lain dalam menyelesaikan utang pituangnya dilakukan secara bilateral, maka sistem pembayaran internasional ini kita sebut sebagai decentaralized sytem of internasional payment. Sebaliknya apabila hubungan antar bank-bank dari suatu negara dengan ban-bank dari negara lain mengenai penyesaian saldo-saldo rekeningnya dilakukan melalui sebuh centalized international payment sistem.
D.     Bursa Valuta Asing
Bursa valuta asing (valas) adalah bursa di mana mata uang asing diperjual belikan.Dengan demikian bursa valas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keuangan internasional. Bursa ini tidak memiliki lokasi fisik yang tunggal akan tetapi ada di mana saja atau kapan saja transaksi valas menjadi kebutuhan.
Dalam bursa valuta asing pada dasarnya bank-bank devisa bertindak sebgai penghubung antara para peminta valuta asing dengan para penawar valuta asing dan juga sebagai pihak yang membiayai transaksi-transaksi luar negeri, dalam arti meyediakan modal yang didapat dipakai oleh mereka yang mengadakan transaksi pembayaran internasional tersebut semasa transaksi yang dibiayai belum sepenuhnya dilaksanakan secara tuntas. Hanya apabila bank-bank devisa tersebut melukan transaksi-transaksi yang lainnya sifatnya spekulatif, barulah bank-bank tersebut dapat bertindak sebagai penghubung juga di samping sebagai sumber asal permintaan dan penawaran valuta asing.
Sebagai sumber asal permintaan akan valuta asing dapat disebutkan:
-          Para importir barang–barang dan jasa-jasa
-          Para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negerinya yang timbul dari transaksi pembelian surat-surat berharga dari penduduk negara lainya yang timbul dari transaksi pembelian kepada penduduk negara lain.
-          Para debitur dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk melunasi kewajiban-kewajiban luar negerinya yang timbul sebagai akibat daripada utang-utang luar negerinya yang telah jatuh tempo atau untuk membayar bunga pinjaman luar negerinya.
-          Wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri.
-          Perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri
-          Rumah-rumah tangga keluarga yang membutuhkan valuta asing untuk membiayai studi anggota keluarganya yang belajar diluar negeri.
-          Pemerintah yang membutuhkan valuta asing untuk membiyai perwakilan-perwakilannya di luar negri, untuk menyelesaikan utang-utang kuar negeri yang jatuh tempo, membayar bunga, dan sebagainya.
-          Para spekulan yang misalnya saja meramalkan akan adanya tindakan devaliuasi, mempunyai tedensi berlomba-lomba membeli valuta asing.
Adapun bentuk bentuk valuta asing yang diperjual belikan umumnya berbentuk:
a.       Mata uang asing yang konvertebel
b.       Saldo kredit pada bank-bank devisa kita di luar negeri
c.       Surat-surat wesel
d.      Hak-hak pembayaran dari penduduk negara lain dalam bentuk lainnya yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi.
Fungsi fokok bank devisa:
a.       Melaksanakan transfer pembayaran internasional
b.      Menyediakan kredit untuk membiayai transaksi-transaksi ekonomi internasional
c.       Menggung resiko perubahan kuras valuta asing
E.     Beberapa Pengertian Lain Terkait valas
1.      Surat Wesel Dagang
            Diatas disebutkan bahwa surat wesel dagang luar negeri adalah salah satu bentuk valuta asing. Dengan sendirinya surat wesel luar negeri yang nilainya dinyatakan dalam mata uang kuat. Surat wesel jenis ini pada umumnya timbul sebagai akibat dari adanya transaksi perdagangan. mereka yang memperdagangkan surat-surat wesel semacam ini perlu memperhatikan tinggi tingkat bunga yang digunakan dalammendiskontokan surat wesel tersebut dan sifat-sifat transaksinya. Mengenai perku diperhatikan sifat dalam pengihannya, sering-sering dipengaruhi oleh bonafiditas pihak pengimpor, dan juga macam barang yang dujual belikan.
2.      Mata kuat Lawan dan Mata Uang Lemah
Mata uang kertas yang ada konvertibel dan ada pula yang tidak konvertibel. Sedangkan aliran tidak konvertibel atau incorvertibel juga ada dua macam:
a.       Inconvertibel dalm artian tidak bebas untuk ditukarkan nengan emas atau ditukarkan dengan mata uang asing
b.      Inconvertibel dalam arti sukar untuk ditukarkan dengan mata uang negara lain
Dengan demikian pada umumnya para eksportir menghendaki pembayaran atas barang yang dijualnya kepada penduduk negara lain dilakukan dengan menggunakan mata uang yang konvertibel. berdasarkan perbedaaan derajat konvertibelnya dalam lalu lintas pembayaran internasional biasanya dibedakan dua kelompok mata uang:
a.       Hard currencies (mata uang kuat) atau kertas yaitu mata uang yang memiliki sifat acceptability yang tinggi. Pada umumnya mata uang semacam ini dengan sendirinya juga mempunyai convertibility yang tinggi
b.      Soft currencies atau mata uang lemah yaitu laawan dari mata uang kuat. Kalau hard currencies sangat disukai oleh masyarakat dunia pada umumnya dipakai oleh kebanyakan negara sebagai cadangan internasional, soft surrensies sangat sedikit atau bahkan tidak mungkin tidak ada pemintanya.
3. Hedging
       Apabila transaksi jual beli yang diadakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pembayarannya tidak seketika, maka pihak pengekspor atau pihak pengimpor akan menanggung resiko yang timbul sebagai akibat adanya perubahan kurs valuta asing. untuk menghindari resiko yang timbul dari kemungkinan adanya perubahan kurs valuta asing, maka importir maupun eksportir dapat melakukan apa yang disebut hedging, yaitu dengan mengadakn forwad axchange dengan bank. Dalam hal ini bank dengan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu dari importir berjanji untuk menyerahkan sejumlah uanh tertentu kepada importir seduai dengan apa yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bagi eksportir, ia dapat memindahkan resiko yang timbul dari perubahan kurs valuta asing dengan jalan menjual surat wesel yang ditariknya atas importir kepada bank. Dengan demikian importir maupun eksportir tidak lagi menggung resiko yang timbul sebagai akibat dari adanya perubahan kurs valuta asing.
4.Arbitrage
            Kalau valuta asing yang terjadi di negara satu berbeda dengan kurs valuta asing yang terjadi dinegara lain, maka biasaNya akan timbul apa yang biasa disebut arbitrage. tindakan arbitrage mempunyai pengaruh menghilangkan atau paling sedikit mengurangi perbedaan kurs valuta asing antar puasat finansial yang lain atau antara negara yang satu dengan negara yang lain. Arbitrage dapat dijalankan diantara dua negara, dapat juga diadakan di antar tiga negara atau lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar