Rabu, 11 Maret 2015

Penalaran, Proposisi dan Silogisme

KELOMPOK 1
1.      Amelia Pujaastuti (10212705)
2.      Dita Sinthia (12212225)
Kelas 3EA17

1.      Jelaskan definisi penalaran dan sebutkan jenisnya ?
v  Definisi penalaran
Penalaran mempunyai beberapa pengertian :
1.    Proses berpikir yang logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan.
2.    Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan
3.    Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru.
4.    Dalam karangan terdiri dari dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubung-hubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilakan suatu derajat hubungan dan simpulan.
5.    Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru.

v  Jenis-jenis penalaran ada 2 yaitu :
1)        Penalaran Induktif : Proses berpikir logis yang diawali dengan obsevarsi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus. Penalaran induktif pada dasarnya terdiri dari tiga macam:
a.      Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala (data) yang bersifat khusus, serupa, atau sejenis yang disusun secara logis dan diakhiri dengan kesimoulan yang bersifat umum.
b.      Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum.
c.       Sebab akibat adalah proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antargejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibt-sebab, atau sebab—akibat-akibat.
2)        Penalaran Deduktif : Proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri simpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus.

2.      Jelaskan definisi proposisi dan berikan contohnya ?
a.       Proporsi adalah kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai dataContoh
b.      contoh kalimat proposisi
Kalimat berikut ini bukan proposisi :
a.       Bangsa burungkah ayam?
b.      Mudah-mudahan Indonesia menjadi Negara makmur.
c.       Berdirilah kamu di pinggir pantai.
Kalimat-kalimat itu dapat diubah menjadi proposisi sebagai berikut :
a.       Ayam adalah burung.
b.      Indonesia menjadi negara makmur.
c.       Kamu berdiri di pinggir pantai.

3.      Jelaskan definisi silogisme, jenis, dan contohnya ?
Silogisme merupakan jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal, Aristoteles. Dalam pengertian umum, silogisme adalah suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan suatu proposisi baru (kesimpulan). Premis yang pertama disebut premis umum (premis mayor) dan premis yang kedua disebut premis khusus (premis minor). Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada. Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya juga benar. Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif.
a.         Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial ialah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebut premis mayor dan premis yang bersifat khusus disebut premis minor. Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term minor dan predikat simpulan disebut term mayor.
Contoh : Semua manusia bijaksana.
                 Semua polisi adalah manusia.
                 Jadi, semua polisi bijaksana.
b.        Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
Contoh : Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.
                 Besi dipanaskan.
                 Jadi, besi memuai.
                 Jika besi tidak dipanaskan, besi tidak akan memuai.
                 Besi tidak dipanaskan.
                 Jadi, besi tidak akan memuai.
c.         Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh : Dia adalah seorang kiai atau profesor.
                 Dia seorang kiai.
                 Jadi, dia bukan seorang profesor.
                 Dia adalah seorang kiai atau profesor.
                 Dia bukan seorang kiai.
                 Jadi, dia seorang profesor.

Sumber :
1.      Dalam buku “Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi” oleh Minto Rahayu.
2.      Dalam buku “Bahasa Indonesia” oleh Widjono Hs.
3.      Dalam e-book “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi” oleh Zaenal Arifin dan Amran Tasai.