Sabtu, 12 Januari 2013

Suku Dani dari Pulau Papua


Suku Dani Pulau Papua
Indonesia adalah negara dengan beribu kebudayaan, ada banyak sekali suku-suku yang tersebar diseluruh wilayah indonesia. Salah satunya suku Dani di pulau Papua. Suku Dani adalah salah satu suku yang terdapatdi Wamena, Papua yang membentang diantara pegunungan Tengah Jaya Wijaya.
Suku Dani adalah sebuah suku yang mendiami satu wilayah di Lembah Baliem yang dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang telah menggunakan alat / perkakas seperti kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak.Mitos menceritakan bahwa orang pertama/ manusia pertama suku Dani bernama Pumpa (Pria) dan Nali Nali(Wanita) yang masuk ke Lembah Baliem dari arah timur melalui sebuah Goa. Ada beberapa sumber yang mengatakan Goa pertama tempat keluarnya manusia pertama ini berasal dari Goa Kali Huam (Daerah Siepkosy), ada juga yang mengatakan dari Goa di daerah Pugima dan sebagian mengatakan bahwa keluarnya manusia pertama suku Dani ini berasal dari dari pintu masuk angin di daerah Kurima.
Banyak orang yang menyebut mereka dengan sebutan suku Dani, tapi orang suku Dani sendiri menyebut mereka sebagai suku Parim. Suku Dani ini termasuk suku yang masih memegang kepercayaan mereka, yaitu selalu memberi hormat kepada orang-orang yang sudah meninggal. Hal itu dilakukan dengan mengadakan upacara dan pesta serta melakukan penyembelihan babi. Suku Dani adalah suku yang masih menggunakan koteka yang terbuat dari kunden kuning, para wanitanya menggunakan pakaian berjuluk wah yang terbuat dari rumput atau serat. Masyarakat suku Dani tinggal di honai-honai ( gubuk yang beratapkan jerami/ilalang ). Rumah honai ada 3 tipe yaitu, untuk kaum laki-laki disebut honai, untuk kaum wanita disebut ebei dan untuk kandang babi disebut wamai.
Sebagian masyarakat suku Dani menganut agama Kristen karena pengaruh Eropa yang datang ke tempat itu pada tahun sekitar 1935.Meskipun sebagian masyarakat suku Dani telah menganut agama kristen tapi suku Dani masih melakukan upacara adat, salah satunya adalah rekwasi. Rekwasi adalah sebuah upacara adat yang dilakukan untuk menghormati arwah para leluhur. Konsep kepercayaan / keagamaan suku Dani bernama Atou yaitu kekuatan sakti para nenek moyang yang diturunkan kepada anak laki-laki.

Suku Dani juga memiliki tradisi ekstrim yaitu tradisi potong jari. Tradisi potong jari ini dilakukan sebagai perwujudan kesedihan masyarakat suku dani pada acara pemakaman, selain potong jari mereka juga melumuri wajah mereka dengan abu dan tanah liat sebagai ungkapan kesedihan.
Mata pencaharian pokok suku Dani adalah bercocok tanam ubi kayu dan ubi jalar. Ubi jalar adalah tanaman utama di kebun-kebun mereka. Masyarakat suku Dani juga memiliki beberapa tanaman-tanaman mereka yang lain yaitu pisang, tebu, dan tembakau. Dalam berkebun masyarakat suku Dani menandai perkebunan mereka dengan batas-batas seperti sungai, gunung, atau jurang. Kemudian dalam berkebun, masyarakat suku Dani masih menggunakan peralatan sederhana seperti tongkat kayu yang berbentuk linggis dan kapak batu.Selain berkebun, mata pencaharian suku Dani adalah beternak babi. Bagi suku Dani babi berguna untuk dimakan dagingnya, darahnya dipakai dalam upacara magis, tulang dan ekornya dijadikan sebagai perhiasan, tulang rusuknya dipakai untuk pisau pengupas ubi dan sebagai alat pertukaran / barter.
Kemudian, Kekerabatan suku Dani bersifat patrilineal. Garis keturunan dihitung dalam satu kelompok nenek moyang mulai dari ayah sampai enam atau tujuh generasi. Perkawinan pada suku Dani bersifat eksogami yaitu keturunannya dilarang menikah dalam kelompoknya masing-masing.Sifat masyarakat suku Dani yang paling menonjol yaitu mereka bekerja keras dan saling menolong dengan masyarakat sekitar.
Selain itu, masyarakat suku Dani juga mempunyai seni kerajinan khas seperti anyaman kantong jaring penutup kepala dan pengikat kapak. Kemudian suku Dani pada umummya tingkat pendidikan (formal) sangat rendah dan kesadaran untuk menimba ilmunya juga masih kurang karena jumlah tenaga pengajar atau guru-guru yang terdapat didaerah tersebut jumlahnya masih sangat terbatas.


Permainan Tradisional Inkaropianik dan Nsya Asya/Tok Asya dari Pulau Papua


PULAU PAPUA
PERMAINAN TRADISIONAL
INKAROPIANIK DAN NSYA ASYA/TOK ASYA
Permainan tradisional merupakan kekayaan yang dimiliki oleh budaya lokal Indonesia, diantaranya adalah pulau Papua. Pulau papua memiliki beberapa jenis-jenis permainan tradisional, salah satunya yaitu permainan Inkaropianik. Permainan ini sangat terkenal di Kepulauan Raja Ampat, kabupaten Sorong, Irian Jaya, Papua. Menurut bahasa daerah Kepulauan Raja Ampat, Inkar berarti sejenis ikan yang kulitnya sangat kasar dan Inkaropianik adalah permainan rakyat yang menggambarkan sangat kuatnya ikan dalam usaha untuk melepaskan jaring-jaring yang ingin menangkapnya.
            Pada awalnya permainan ini adalah permainan yang dimainkan untuk melatih anak-anak Kepulauan Raja Ampat berenang. Selanjutnya permainan ini dijadikan oleh masyarakat tersebut sebagai perlombaan berenang. Akhinya dari waktu ke waktu permainan ini menjadi permainan yang sangat terkenal dan sering dimainkan oleh anak-anak / masyarakat Kepulauan Raja Ampat.
            Peserta yang melakukan permainan ini tidak ada ketentuan jumlah yang pasti. Batas minimal peserta untuk melakukan permainan ini terdiri dari 6 (enam) orang. Jika permainan ini dimainkan dengan jumlah peserta yang banyak, maka permainan ini akan menjadi permainan yang sangat seru dan ramai. Kemudian cara bermain permainan ini yaitu seseorang akan berperan menjadi seekor ikan, lalu peserta yang lain akan berperan sebagai rangkaian jaring-jaring yang berpegangan satu sama lain.
            Jalannya permainan ini dilakukan di dalam sungai, kolam atau kolam renang. Pertama-tama ikan harus berada di luar jaring, kemudian ikan tersebut harus masuk kedalam jaring-jaring melalui celah-celah dari kaki-kaki peserta lain yang menjadi jaring. Setelah ikan berada didalam jaring, lalu ikan akan berusaha untuk meloloskan diri dari jaring-jaring tersebut yaitu dengan cara ikan (orang yang berperan sebagai ikan) mendorong badannya/dadanya kearah jaring-jaring rangkaian tangan peserta yang lain. Ikan bisa keluar dari jaring-jaring jika rangkaian tangan tersebut terlepas akibat dirusak oleh ikan, ikan diperbolehkan keluar melalui jaring-jaring atas/rangkaian tangan. Ikan tidak boleh meloloskan diri lewat bawah yaitu menyelam diantara kaki-kaki peserta yang lain, jika ikan bisa meloloskan diri dari jaring-jaring tersebut dan berhasil diputuskan/dirusak maka permainan ini telah selesai.
Selain permainan Inkaropianik , Pulau Papua juga memiliki permainan Nsya Asya/Tok Asya. Permainan Nsya Asya/Tok Asya merupakan permainan tradisional  yang sangat terkenal oleh anak-anak Papua dan permainan ini bersifat rekreasi. Permainan ini hanya boleh dilakukan oleh anak-anak kaum pria saja. Permainan ini tidak boleh dimainkan oleh anak-anak kaum perempuan karena berbahaya.
Menurut bahasa daerah masyarakat papua, Nsya mempunyai arti menggelindingkan lingkaran rotan dan Asya mempunyai arti tali rotan dan lingkarannya. Sedangkan Tok Asya mempunyai arti melempar lingkaran dengan tombak. Jadi Nsya Asya/Tok Asya mempunyai arti menggulingkan/melarikan rotan (roda) dari arah lawan yang satu ke yang lainnya sambil melempar tombak.
Peserta yang melakukan permainan ini berjumlah minimal 2 (dua) orang dan maksimal jumlah peserta yang melakukan permainan ini berjumlah 20 (dua puluh) orang, jika permainan ini dimainkan oleh banyak orang maka permainan ini menjadi sangat ramai dan menjadi sebuah hiburan yang sangat menarik. Jalannya permainan ini biasanya dilakukan di padang rumput atau tanah yang sangat luas.
Masyarakat Papua dalam memainkan permainan Nsya Asya/Tok Asya biasanya dilakukan pada waktu tertentu, yaitu biasanya dilakukan pada saat hari perayaan tertentu dan melakukan permainan tersebut harus di pagi hari. Permainan ini bisa melatih ketangkasan, kecermatan dan juga bisa melatih otot-otot tangan dalam melempar tombak. Cara untuk memenangkan permainan ini yaitu dengan cara apabila tombak yang dilempar mengenai sasaran/ lingkaran tersebut.