Sabtu, 12 Januari 2013

Permainan Tradisional Inkaropianik dan Nsya Asya/Tok Asya dari Pulau Papua


PULAU PAPUA
PERMAINAN TRADISIONAL
INKAROPIANIK DAN NSYA ASYA/TOK ASYA
Permainan tradisional merupakan kekayaan yang dimiliki oleh budaya lokal Indonesia, diantaranya adalah pulau Papua. Pulau papua memiliki beberapa jenis-jenis permainan tradisional, salah satunya yaitu permainan Inkaropianik. Permainan ini sangat terkenal di Kepulauan Raja Ampat, kabupaten Sorong, Irian Jaya, Papua. Menurut bahasa daerah Kepulauan Raja Ampat, Inkar berarti sejenis ikan yang kulitnya sangat kasar dan Inkaropianik adalah permainan rakyat yang menggambarkan sangat kuatnya ikan dalam usaha untuk melepaskan jaring-jaring yang ingin menangkapnya.
            Pada awalnya permainan ini adalah permainan yang dimainkan untuk melatih anak-anak Kepulauan Raja Ampat berenang. Selanjutnya permainan ini dijadikan oleh masyarakat tersebut sebagai perlombaan berenang. Akhinya dari waktu ke waktu permainan ini menjadi permainan yang sangat terkenal dan sering dimainkan oleh anak-anak / masyarakat Kepulauan Raja Ampat.
            Peserta yang melakukan permainan ini tidak ada ketentuan jumlah yang pasti. Batas minimal peserta untuk melakukan permainan ini terdiri dari 6 (enam) orang. Jika permainan ini dimainkan dengan jumlah peserta yang banyak, maka permainan ini akan menjadi permainan yang sangat seru dan ramai. Kemudian cara bermain permainan ini yaitu seseorang akan berperan menjadi seekor ikan, lalu peserta yang lain akan berperan sebagai rangkaian jaring-jaring yang berpegangan satu sama lain.
            Jalannya permainan ini dilakukan di dalam sungai, kolam atau kolam renang. Pertama-tama ikan harus berada di luar jaring, kemudian ikan tersebut harus masuk kedalam jaring-jaring melalui celah-celah dari kaki-kaki peserta lain yang menjadi jaring. Setelah ikan berada didalam jaring, lalu ikan akan berusaha untuk meloloskan diri dari jaring-jaring tersebut yaitu dengan cara ikan (orang yang berperan sebagai ikan) mendorong badannya/dadanya kearah jaring-jaring rangkaian tangan peserta yang lain. Ikan bisa keluar dari jaring-jaring jika rangkaian tangan tersebut terlepas akibat dirusak oleh ikan, ikan diperbolehkan keluar melalui jaring-jaring atas/rangkaian tangan. Ikan tidak boleh meloloskan diri lewat bawah yaitu menyelam diantara kaki-kaki peserta yang lain, jika ikan bisa meloloskan diri dari jaring-jaring tersebut dan berhasil diputuskan/dirusak maka permainan ini telah selesai.
Selain permainan Inkaropianik , Pulau Papua juga memiliki permainan Nsya Asya/Tok Asya. Permainan Nsya Asya/Tok Asya merupakan permainan tradisional  yang sangat terkenal oleh anak-anak Papua dan permainan ini bersifat rekreasi. Permainan ini hanya boleh dilakukan oleh anak-anak kaum pria saja. Permainan ini tidak boleh dimainkan oleh anak-anak kaum perempuan karena berbahaya.
Menurut bahasa daerah masyarakat papua, Nsya mempunyai arti menggelindingkan lingkaran rotan dan Asya mempunyai arti tali rotan dan lingkarannya. Sedangkan Tok Asya mempunyai arti melempar lingkaran dengan tombak. Jadi Nsya Asya/Tok Asya mempunyai arti menggulingkan/melarikan rotan (roda) dari arah lawan yang satu ke yang lainnya sambil melempar tombak.
Peserta yang melakukan permainan ini berjumlah minimal 2 (dua) orang dan maksimal jumlah peserta yang melakukan permainan ini berjumlah 20 (dua puluh) orang, jika permainan ini dimainkan oleh banyak orang maka permainan ini menjadi sangat ramai dan menjadi sebuah hiburan yang sangat menarik. Jalannya permainan ini biasanya dilakukan di padang rumput atau tanah yang sangat luas.
Masyarakat Papua dalam memainkan permainan Nsya Asya/Tok Asya biasanya dilakukan pada waktu tertentu, yaitu biasanya dilakukan pada saat hari perayaan tertentu dan melakukan permainan tersebut harus di pagi hari. Permainan ini bisa melatih ketangkasan, kecermatan dan juga bisa melatih otot-otot tangan dalam melempar tombak. Cara untuk memenangkan permainan ini yaitu dengan cara apabila tombak yang dilempar mengenai sasaran/ lingkaran tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar