Senin, 12 Januari 2015

KEPUTUSAN PEMBELIAN

1. Roda analisis perilaku konsumen ada 3, yaitu :

a. Afeksi dan kognisi

Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana hati/mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. Mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.

b. Lingkungan
Menurut Peter dan Olson (1999), lingkungan konsumen terbagi ke dalam 2 macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial adalah orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-orang tersebut.
Berdasarkan kedekatannya dengan konsumen, lingkungan konsumen terbagi dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen, yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Lingkungan mikro akan mempengaruhi perilaku, sikap, dan kognitif konsumen tertentu secara langsung. Keluarga yang tinggal dengan konsumen adalah lingkungan mikro.
Sebagai konsumen, perilaku kita kerap dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin berespon terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Kita pun menghargai orang-orang disekeliling kita untuk nasihat mereka mengenai pilihan pembelian. Keluarga kerap merupakan unit pengambilan keputusan utama. Keluarga dapat membuat seseorang membeli sesuatu yang sesuai dengan keinginan keluarga. Karena keluarga merupakan posisi awal seseorang memulai sebuah proses sosialisasi. Perilaku konsumen akan berubah juga jika situasi berubah. Perubahan tersebut dapat diprediksi melalui penelitian dan dimanfaatkan dalam strategi.
Lingkungan makro adalah lingkungan yang jauh dari konsumen. Lingkungan makro berskala luas, seperti sistem politik dan hukum, ekonomi, sosial, budaya. Contoh : Pada saat lebaran masyarakat biasanya membeli ketupat karena itu sudah menjadi tradisi di Indonesia saat lebaran makanan yang harus ada adalah ketupat.
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen. Yang termasuk lingkungan fisik adalah beragam produk, toko, lokasi toko, dan lain-lain. Contoh : Suatu rumah makan yang bersih dapat menarik konsumen untuk membeli makanan di rumah makan tersebut.
Lingkungan (environment) mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk didalamnya benda-benda, tempat, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen serta perilakunya.
Bagian penting dari lingkungan adalah rangsangan fisik dan sosial yang diciptakan oleh pemasar untuk mempengaruhi konsuman. Termasuk didalamnya adalah produk, iklan, pernyataan verbal oleh salesman, labelharga, lampu tanda, dan toko. Semua hal tersebut sangat diperlukan dalam memahami perilaku konsumen (Peter dan Olson, 1999).
c.    Perilaku (behaviour)
Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan perasaannya (Ferrinadewi, 2008). Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap objek atau aktivitas. Seperti keputusan membeli atau tidaknya suatu produk yang merupakan tindakan nyata yang dapat diobservasi secara langsung.
Sebagian dari perilaku konsumen seperti memandangi produk di rak, memungut dan meneliti bungkus, mengarahkan roda kereta dan seterusnya tidak akan menarik perhatian seorang manajer pemasaran, beberapa perilaku memiliki pengaruh penting bagi afeksi dan kognisi konsumen serta pembelian dadakan yang dilakukan, contohnya jika tidak melalui lorong tempat sereal sarapan dijual, konsumen tidak akan melihat dan membeli sereal yang dijual. (Peter dan Olson, 1999)
Contoh : Seorang petani membeli pupuk di gapoktan karena digapoktan menyediakan pupuk dengan harga murah dan bisa membayar setelah panen, petani bisa saja membeli pupuk dari toko pertanian tetapi harga di toko pertanian lebih mahal walaupun di toko pertanian lebih tersedia berbagai macam pupuk.       
Jadi suatu perilaku dapat timbul karena adanya proses afeksi (perasaan) dan kognisi (pemikiran). Seseorang dikatakan berperilaku karena mempunyai perasaan dan pemikiran tertentu, sehingga dapat menimbulkan suatu tindakan melihat dan bahkan juga membeli suatu produk.

Sumber:


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian online di zalora adalah
Menurut kelompok kami faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian online seperti di “Zalora” adalah
a.    Kepercayaan
Kepercayaan merupakan faktor yang paling utama dalam hal pembelian secara online, karena transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling mempercayai satu sama lain. Salah satu toko online atau website terbesar di Indonesia yang menjual produk fashion adalah ZALORA. Pada Juli 2013 ZALORA memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai situs perdagangan fashion terbesar diIndonesia. ZALORA memperoleh dua ratus ribu pengunjung per hari dan memiliki 600 brands  (lokal maupun internasional) serti lebih dari 32.000 produk. Mekanisme bayar di tempat saat barang datang (cash on delivery ) di 57 kota seluruh Indonesia dan memberi garansi 7 hari uang kembali apabila barang yang diterima konsumen tidak sesuai atau cacat.

b. Promosi
Promosi yang dilakukan zalora melalui media cetak dan elektronik seperti iklan. Zalora juga menyediakan voucher yang digunakan untuk belanja dan melakukan promo serta diskon.

c. Produk
Zalora.co.id menjual banyak varian produk dari berbagai merek. Produk fashion yang di tawarkan di dalam Zalora.co.id merupakan barang-barang fashion yang branded dimana kualitas dari produk mereka bisa langsung terlihat dari merek yang mereka bawa. Tidak seperti online shop lainnya yang biasa menjual produk imitasi atau kw yang memiliki kualitas yang masih di ragukan. Situs zalora juga sangat menarik dan memudahkan para konsumennya mengakses produk yang mereka inginkan karena interface dari situs tersebut sangatlah user friendly dan terdapat juga proses-proses untuk melakukan pemesanan produk, jadi konsumen tidak perlu bingung untuk melakukan proses pembelian. Zalora memiliki tiga kategori produk fashion yaitu lokal-lokal untuk merek asli dalam negeri, internasional-lokal untuk merek internasional yang memiliki pemasaran di Indonesia, dan internasional-internasional untuk merek yang tidak dijual di Indonesia.

d. Harga
Harga yang ditawarkan di zalora standar karena produk-produk yang tersedia merupakan produk yang berkualitas dan branded (bermerek).

e. Kemudahan mengakses
Zalora melihat bahwa peluang melakukan penjualan online di Indonesia sangatlah besar. Dengan bertumbuhnya pengguna smartphone seperti Blackberry, Iphone dan Android dan juga diiringi oleh bertumbuhnya pengguna tablet pc, maka zalora melihat untuk menciptakan situs yang di rancang untuk mobile. Perbedaan antara situs untuk mobile dan versi standar adalah dari size masing-masing konten. Mereka mengetahui bahwa yang menjadi kendala penunda terjadinya transaksi online adalah karena sebuah situs yang berat akan sulit untuk di akses oleh mobile gadget dan tentu akan mengurangi keinginan konsumennya dalam melakukan transaksi.

f. Biaya Pengiriman
Keunggulan layanan yang ditawarkan oleh online shop  ini adalah gratis biaya pengiriman.
g.  Kemudahan Pembayaran
Mekanisme pembayaran zalora adalah bayar di tempat saat barang datang (cash on delivery) di 57 kota seluruh Indonesia dan dapat melalui kartu kredit dan transfer di bank.
h. Jaminan
Zalora memberi garansi 7 hari uang kembali kepada konsumen apabila barang yang diterima konsumen tidak sesuai atau cacat.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar