1.
Roda analisis perilaku konsumen ada 3, yaitu
:
a. Afeksi dan kognisi
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen
terhadap suatu stimuli atau
kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang
dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem
yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya
memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana hati/mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif
atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap
tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya,
semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi
peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa
sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak
akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami,
mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah
proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat
dalam sebuah lingkungan. Mengevaluasi berarti
menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk,
positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti
menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan.
Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan
menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang
terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat
masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen.
Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran
dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi
tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung
konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan
aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak
banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.
b. Lingkungan
Menurut Peter dan Olson (1999), lingkungan
konsumen terbagi ke dalam 2 macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan
fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara
konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial
adalah orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk
perilaku dari orang-orang tersebut.
Berdasarkan kedekatannya dengan konsumen,
lingkungan konsumen terbagi dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro.
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen, yang
berinteraksi langsung dengan konsumen. Lingkungan mikro akan mempengaruhi
perilaku, sikap, dan kognitif konsumen tertentu secara langsung. Keluarga yang
tinggal dengan konsumen adalah lingkungan mikro.
Sebagai konsumen, perilaku kita kerap
dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin
berespon terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma
dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Kita pun menghargai orang-orang
disekeliling kita untuk nasihat mereka mengenai pilihan pembelian. Keluarga
kerap merupakan unit pengambilan keputusan utama. Keluarga dapat membuat
seseorang membeli sesuatu yang sesuai dengan keinginan keluarga. Karena
keluarga merupakan posisi awal seseorang memulai sebuah proses sosialisasi.
Perilaku konsumen akan berubah juga jika situasi berubah. Perubahan tersebut
dapat diprediksi melalui penelitian dan dimanfaatkan dalam strategi.
Lingkungan makro adalah lingkungan yang jauh
dari konsumen. Lingkungan makro berskala luas, seperti sistem politik dan
hukum, ekonomi, sosial, budaya. Contoh : Pada saat lebaran masyarakat
biasanya membeli ketupat karena itu sudah menjadi tradisi di Indonesia saat
lebaran makanan yang harus ada adalah ketupat.
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang
berbentuk fisik di sekeliling konsumen. Yang termasuk lingkungan fisik adalah
beragam produk, toko, lokasi toko, dan lain-lain. Contoh : Suatu rumah
makan yang bersih dapat menarik konsumen untuk membeli makanan di rumah makan
tersebut.
Lingkungan (environment) mengacu pada rangsangan
fisik dan sosial yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk didalamnya
benda-benda, tempat, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan kognisi
konsumen serta perilakunya.
Bagian penting dari lingkungan adalah
rangsangan fisik dan sosial yang diciptakan oleh pemasar untuk mempengaruhi
konsuman. Termasuk didalamnya adalah produk, iklan, pernyataan verbal oleh
salesman, labelharga, lampu tanda, dan toko. Semua hal tersebut sangat
diperlukan dalam memahami perilaku konsumen (Peter dan Olson, 1999).
c. Perilaku (behaviour)
Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk
akan mendorong konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan
perasaannya (Ferrinadewi, 2008). Komponen ini adalah respon dari seseorang
terhadap objek atau aktivitas. Seperti keputusan membeli atau tidaknya suatu
produk yang merupakan tindakan nyata yang dapat diobservasi secara langsung.
Sebagian dari perilaku konsumen seperti
memandangi produk di rak, memungut dan meneliti bungkus, mengarahkan roda
kereta dan seterusnya tidak akan menarik perhatian seorang manajer pemasaran,
beberapa perilaku memiliki pengaruh penting bagi afeksi dan kognisi konsumen
serta pembelian dadakan yang dilakukan, contohnya jika tidak melalui lorong
tempat sereal sarapan dijual, konsumen tidak akan melihat dan membeli sereal
yang dijual. (Peter dan Olson, 1999)
Contoh : Seorang petani membeli pupuk di
gapoktan karena digapoktan menyediakan pupuk dengan harga murah dan bisa
membayar setelah panen, petani bisa saja membeli pupuk dari toko pertanian
tetapi harga di toko pertanian lebih mahal walaupun di toko pertanian lebih
tersedia berbagai macam pupuk.
Jadi suatu perilaku dapat timbul karena
adanya proses afeksi (perasaan) dan kognisi (pemikiran). Seseorang dikatakan
berperilaku karena mempunyai perasaan dan pemikiran tertentu, sehingga dapat
menimbulkan suatu tindakan melihat dan bahkan juga membeli suatu produk.
Sumber:
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian
online di zalora adalah
Menurut kelompok kami faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelian online seperti di “Zalora” adalah
a.
Kepercayaan
Kepercayaan
merupakan faktor yang paling utama dalam hal pembelian secara online, karena transaksi
bisnis antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling
mempercayai satu sama lain. Salah satu toko online atau
website terbesar di
Indonesia yang menjual produk fashion adalah
ZALORA. Pada Juli 2013 ZALORA memperoleh
penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai situs perdagangan fashion terbesar diIndonesia. ZALORA memperoleh dua
ratus ribu pengunjung per hari dan memiliki 600 brands (lokal maupun internasional) serti
lebih dari 32.000 produk. Mekanisme
bayar di tempat saat barang datang (cash on
delivery ) di 57 kota seluruh Indonesia dan memberi garansi 7 hari uang kembali apabila barang yang diterima konsumen
tidak sesuai atau cacat.
b. Promosi
Promosi
yang dilakukan zalora melalui media cetak dan elektronik seperti iklan. Zalora juga
menyediakan voucher yang digunakan untuk belanja dan melakukan promo serta
diskon.
c. Produk
Zalora.co.id
menjual banyak varian produk dari berbagai merek. Produk fashion yang di
tawarkan di dalam Zalora.co.id merupakan barang-barang fashion yang branded
dimana kualitas dari produk mereka bisa langsung terlihat dari merek yang
mereka bawa. Tidak seperti online shop lainnya yang biasa menjual produk
imitasi atau kw yang memiliki kualitas yang masih di ragukan. Situs zalora juga
sangat menarik dan memudahkan para konsumennya mengakses produk yang mereka
inginkan karena interface dari situs tersebut sangatlah user friendly dan
terdapat juga proses-proses untuk melakukan pemesanan produk, jadi konsumen
tidak perlu bingung untuk melakukan proses pembelian. Zalora memiliki tiga
kategori produk fashion yaitu lokal-lokal untuk merek asli dalam negeri,
internasional-lokal untuk merek internasional yang memiliki pemasaran di
Indonesia, dan internasional-internasional untuk merek yang tidak dijual di
Indonesia.
d. Harga
Harga
yang ditawarkan di zalora standar karena produk-produk yang tersedia merupakan
produk yang berkualitas dan branded (bermerek).
e. Kemudahan mengakses
Zalora
melihat bahwa peluang melakukan penjualan online di Indonesia sangatlah besar.
Dengan bertumbuhnya pengguna smartphone seperti Blackberry, Iphone dan Android
dan juga diiringi oleh bertumbuhnya pengguna tablet pc, maka zalora melihat
untuk menciptakan situs yang di rancang untuk mobile. Perbedaan antara situs untuk
mobile dan versi standar adalah dari size masing-masing konten. Mereka
mengetahui bahwa yang menjadi kendala penunda terjadinya transaksi online
adalah karena sebuah situs yang berat akan sulit untuk di akses oleh mobile
gadget dan tentu akan mengurangi keinginan konsumennya dalam melakukan
transaksi.
f. Biaya Pengiriman
Keunggulan layanan yang ditawarkan oleh online shop ini adalah
gratis biaya pengiriman.
g. Kemudahan Pembayaran
Mekanisme pembayaran
zalora adalah bayar di tempat saat barang datang (cash on delivery) di 57 kota seluruh Indonesia dan dapat melalui
kartu kredit dan transfer di bank.
h. Jaminan
Zalora memberi garansi 7 hari uang kembali kepada konsumen apabila barang
yang diterima konsumen tidak sesuai atau cacat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar